
Cara Menghilangkan Noda Kuning pada Pakaian, Ampuh!
January 3, 2025
Cara Mencuci Jaket Kulit yang Benar, Tak Sulit!
January 17, 2025Kira-kira, apa ya perbedaan cuci kering dan cuci basah?
Kedua metode mencuci ini bukan hanya berbeda dari nama dan prosesnya, lho, tetapi juga kelebihan, kekurangan, jenis pakaian yang cocok, bahan pembersih, dan lainnya.
Mari simak pembahasan lengkapnya di artikel ini, yuk!
Memahami Apa itu Cuci Kering dan Cuci Basah
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang perbedaan cuci kering dan cuci basah, sebaiknya pahami dulu pengertian dan prosesnya masing-masing.
Apa itu Cuci Kering?
Meski namanya cuci kering atau disebut juga dry clean, metode pencucian ini tidak sepenuhnya kering.
Maksudnya adalah, alih-alih menggunakan air, cuci kering menggunakan pelarut kimia khusus untuk membersihkan pakaian.
Pelarut ini ampuh menghilangkan noda minyak dan lemak yang sulit dibersihkan dengan air.
Cuci kering biasanya digunakan khusus untuk mencuci pakaian berbahan sensitif, seperti sutra, wol, kasmir, beludru, dan renda.
Selain itu, cuci kering juga sering dipilih untuk membersihkan pakaian yang memiliki detail rumit seperti payet, manik-manik, atau bordiran karena prosesnya lebih lembut dan tidak merusak hiasan tersebut.
Proses cuci kering umumnya meliputi:
- Pemeriksaan dan penandaan: Pakaian diperiksa untuk mengidentifikasi jenis noda dan kerusakan.
- Pra-perawatan: Noda membandel diolah dengan bahan pembersih khusus sebelum dicuci.
- Pencucian: Pakaian dimasukkan ke dalam mesin cuci kering yang berisi pelarut kimia.
- Pengeringan: Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering khusus yang menghilangkan pelarut kimia.
- Penyelesaian: Pakaian disetrika dan dikembalikan ke bentuk semula.
Meski efektif, cuci kering memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya mahal dan potensi dampak negatif bagi lingkungan karena penggunaan pelarut kimia.
Apa itu Cuci Basah?
Sementara itu, cuci basah menggunakan air dan detergen sebagai bahan pembersih utama.
Selain detergen, proses cuci basah juga dapat melibatkan penggunaan bahan-bahan lain seperti pemutih, pelembut pakaian, dan pewangi.
Metode ini umum digunakan untuk mencuci pakaian sehari-hari yang terbuat dari katun, linen, dan serat sintetis.
Berbeda dengan cuci kering yang menggunakan pelarut kimia, cuci basah umumnya lebih ramah lingkungan karena air dan detergen yang digunakan dapat terurai secara alami.
Namun, sangat penting memilih detergen yang tepat dan ramah lingkungan, serta meminimalisir penggunaan bahan kimia tambahan seperti pemutih dan pelembut pakaian.
Perbedaan Cuci Kering dan Cuci Basah
Setelah mengetahui perbedaan berdasarkan pengertian dan proses keduanya, mari kita bahas perbedaan lainnya berdasarkan:
- Kelebihan dan kekurangan,
- Jenis pakaian yang cocok,
- Bahan pembersih,
- Dampak lingkungan.
Mari kita mulai!
1. Kelebihan dan Kekurangan
Cuci kering memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan Cuci Kering | Kekurangan Cuci Kering |
Lebih efektif membersihkan noda minyak dan lemak | Lebih mahal |
Mencegah penyusutan dan perubahan bentuk pakaian | Membutuhkan waktu lebih lama |
Memberikan hasil yang lebih bersih dan rapi | Tidak semua noda dapat dihilangkan dengan cuci kering |
Sementara itu, kelebihan dan kekurangan cuci basah adalah:
Kelebihan Cuci Kering | Kekurangan Cuci Kering |
Lebih murah | Kurang efektif untuk noda membandel |
Lebih cepat | Kemungkinan besar menyebabkan pakaian menyusut atau rusak pada pakaian berbahan halus |
Lebih mudah dilakukan di rumah | Butuh menggunakan detergen |
2. Jenis Pakaian yang Cocok
Cuci kering umumnya direkomendasikan untuk pakaian yang terbuat dari bahan-bahan halus dan sensitif, seperti sutra, wol, kulit, pakaian dengan hiasan (payet, manik-manik, bordir), jas, dan blazer.
Hal ini karena cuci kering tidak menggunakan air yang merusak serat kain atau menyebabkan penyusutan pada bahan-bahan tersebut.
Selain itu, proses cuci kering juga lebih efektif untuk menghilangkan noda minyak dan lemak, tanpa merusak warna dan tekstur kain.
Sementara cuci basah, cocok untuk hampir sebagian besar jenis pakaian, terutama pakaian sehari-hari. Umumnya yang berbahan katun, linen, dan serat sintetis (polyester, nilon, rayon).
Cuci basah lebih efektif untuk membersihkan noda keringat, kotoran, dan debu.
Proses pencucian dengan air dan detergen mampu mengangkat kotoran yang menempel pada serat kain secara menyeluruh.
Beberapa bahan seperti katun dan linen bahkan lebih tahan lama jika dicuci dengan air.
3. Bahan Pembersih
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahan pembersih cuci kering menggunakan pelarut perkloroetilena (PERC).
PERC efektif melarutkan minyak dan lemak, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan kalau menggunakannya tidak benar.
Sekilas info, PERC merupakan senyawa organik volatil yang dapat mencemari udara dan air. Paparan PERC dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan hati dan ginjal, gangguan sistem saraf, bahkan kanker.
Oleh sebab itu, proses cuci kering harus dilakukan di tempat khusus dengan sistem ventilasi yang baik dan penanganan limbah yang tepat untuk meminimalisir dampak negatifnya.
Sementara itu, cuci basah mengandalkan deterjen sebagai pembersih utamanya. Selain itu, juga menggunakan bahan pembersih lain, seperti pemutih, pewangi, dan pelembut.
Sebagian besar deterjen terbuat dari bahan kimia yang dapat terurai secara alami sehingga lebih ramah lingkungan.
Namun, beberapa deterjen mengandung fosfat yang dapat menyebabkan pencemaran air.
Pemilihan deterjen yang tepat dan penggunaan sesuai dosis penting untuk meminimalisir dampak negatifnya bagi lingkungan.
Selain itu, penggunaan pemutih, pewangi, dan pelembut pakaian sebaiknya diminimalisir karena beberapa produk mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
4. Dampak Lingkungan
Cuci kering dapat berdampak negatif pada lingkungan karena menggunakan pelarut kimia. Apalagi PERC diketahui sebagai polutan udara dan air..
Selain itu, PERC juga berkontribusi terhadap pembentukan ozon di permukaan tanah yang bisa membahayakan kesehatan manusia dan merusak tanaman.
Namun, tidak perlu khawatir, beberapa jasa cuci kering sudah menerapkan teknologi untuk mengurangi emisi PERC dan mendaur ulang pelarut yang digunakan.
Misalnya dengan menggunakan mesin cuci kering yang lebih modern, serta sistem filtrasi dan recovery PERC.
Sementara itu, dampak lingkungan utama dari cuci basah adalah limbah detergen yang mencemari air kalau tidak diolah dengan benar.
Limbah detergen yang mengandung fosfat dapat menyebabkan eutrofikasi di badan air, yakni pertumbuhan alga yang berlebihan sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air dan membahayakan kehidupan akuatik.
Nah, untuk mengurangi dampak lingkungan ini, sangat disarankan menggunakan detergen ramah lingkungan dan mencuci pakaian langsung dalam jumlah banyak.
Detergen ramah lingkungan umumnya terbuat dari bahan-bahan yang mudah terurai secara alami dan tidak mengandung fosfat.
Mencuci pakaian dalam jumlah banyak akan mengurangi frekuensi pencucian dan penggunaan air serta energi.
Mana yang Lebih Baik: Cuci Kering atau Cuci Basah?
Sebenarnya tergantung kebutuhan dan jenis pakaian yang ingin kamu bersihkan.
Namun, untuk pakaian sehari-hari yang terkena keringat, debu, dan noda berbasis air, cuci basah umumnya lebih efektif membersihkan pakaian secara menyeluruh dan menghilangkan bau.
Selain itu, cuci basah juga cenderung lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan cuci kering.
Kabar baiknya, laundry di IZILOH bisa diandalkan untuk cuci basah, lho!
Lebih murah dan praktis cuci pakaian sehari-hari hanya di aplikasi IZILOH!
Cukup cari outlet laundry terdekat, antar-jemput cucian, tracking real-time, dan pilih berbagai metode pembayaran yang kamu suka!
Yuk, download IZILOH sekarang!
Semoga bermanfaat, ya!