Peralatan Yang Wajib Ada Saat Kamu WFH (Work From Home)
August 18, 2021Pentingnya Mencuci Pakaian Setiap Hari Di Masa Pandemi
August 22, 2021Virus Covid-19 kini memang memunculkan berbagai mutasi dengan hadirnya varian baru Covid-19, yakni varian Delta. Bahkan varian terbaru virus Corona ini telah menjadi perhatian dunia sebab bisa menginfeksi pasien dengan lebih cepat. WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah mengumumkan bahwa varian Delta sudah menginfeksi hingga 80 negara yang aa di dunia.
Bahkan varian Delta Covid 19 telah memicu gelombang pada wabah virus Corona hingga di berbagai negara. Varian Delta sendiri disebut-sebut 50% lebih cepat penularannya dibandingkan varian Alpha alias varian virus Corona pertama. Hal ini telah ditegaskan oleh para ilmuwan di India, sebagai negara pertama yang mendapati kasus varian Delta Covid 19.
Tidak hanya itu, varian Delta juga bisa menurunkan tingkat efektivitas terhadap Kesehatan maupun tingkat social masyarakat, terapi hingga diagnosis. Oleh karenanya, varian ini wajib menjadi perhatian dunia karena keberadaannya mengancam Kesehatan secara global.
Apa Itu Covid-19 Varian Delta?
Varian Delta Covid-19 dengan nama lain B.1.617.2 adalah sejenis penyakit Covid-19 akibat mutasi virus Corona. Virus varian baru ini dilaporkan pertama kali kasusnya di India, kurang lebih pada Desember 2020 lalu. Bahkan varian Delta kini sudah masuk ke Indonesia, dan menjadi momok yang menakutkan karena sudah banyak korban jiwa yang terpapar akibat virus Covid-19 varian Delta.
Bahkan varian Delta disebut-sebut sudah bermutasi dan kini memunculkna varian Delta Plus atau AY.1. Pasalya virus ini dijumpai di enam genome negara India. Varian tersebut memang cukup mengejutkan. Karena mutasinya tampak lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Mengenal Gejala Covid-19 Varian Delta
Gejala varian Delta sendiri menyerupai gejala flu berat. Dengan gejala umum yang Nampak seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala dan pilek. Batuk adalah gejala terumum kelima, sementara hilangnya penciuman sendiri tidak termasuk ke 10 besar gejala. Tim Spector selaku Profesor Epidemiologi Genetik King’s College London menyebutkan bahwa Covid-19 varian Delta memperlihatkan gejala yang berbeda dari sebelumnya dan cenderung menyerupai gejala flu berat atau parah.
Akan tetapi varian Delta Covid -19 memang dapat menimbulkan berbagai gejala berbeda untuk setiap orang. Ada beberapa gejala yang disebabkan oleh infeksi varian Delta ini mulai dari gejala ringan sampai berat. Bahkan beberapa pasien yang positif virus Corona varian Delta ini tercatat tanpa gejala apapun, namun sebagian besar mengalami keluhan bertambah parah selama 3-4 hari.
Bahkan selain menimbulkan gejala flu berat, varian Delta Covid-19 juga mengalami tambahan gejala seperti kelelahan, sesak nafas, batuk, gangguan pencernaan, nyeri otot dna anosmia. Sampai saat ini, gejala pasti Covid-19 untuk varian Delta sendiri terus diteliti para ahli. Di samping itu, untuk melakukan diagnosis awal Covid-19 masih tetap dibutuhkan pemeriksaan secara fisik sekaligus penunjang dari tim medis, termasuk untuk tes PCR.
Tingkat Resiko Penularan Varian Delta Covid-19
Virus corona atau Sars-Cov-2 yang menimbulkan infeksi virus Covid-19 varian Delta ini disebut-sebut lebih cepat dan mudah menular dibandingkan jenis virus Corona yang lainnya. Sejauh ini riset menyebutkan jika varian Delta ini mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi bahkan 50% lebih tingi dibandingkan varian Alpha.
Sementara alasan penularan yang cepat pada varian virus Corona ini masih belum banyak diketahui. Inilah yang membuat para peneliti masih tetap mengkajinya.
Ada satu teori yang menyebutkan jika protein yang ada di permukaan virus varian Delta ini lebih berbaur dan menyatu bersama sel manusia. Oleh karena itu, membuat virus lebih mampu mengalahkan imunitas tubuh serta dapat menginfeksi manusia.
Tak hanya itu saja, virus varian Delta ini juga diketahui mampu berkembang biak atau bereplikasi lebih cepat daripada virus Corona pada umumnya.
Apakah Varian Delta Bisa Ditangani Melalui Vaksinasi?
WHO sendiri percaya bahwa vaksin yang ada saat ini bisa memberikan banyak perlindungan. Bahkan kehadirannya bisa menimbulkan respons daya tahan tubuh yang melibatkan sel-sel dan antibody. Termasuk perlindungan terhadap virus varian Delta.
Pada beberapa penelitian sendiri menunjukkan jika setiap orang yang sudah menerima dua dosis vaksin, yakni vaksin Pfizer dan vaksin Astrazeneca, mempunyai antibodi atau ketahanan tubuh yang cukup mampu melawan varian Delta.
Selain itu, pihak WHO juga menyebutkan, bahwa mutasi atau perubahan pada virus semestinya tidak berdampak terhadap efektivitas vaksin. Namun jika berdampak nantinya, maka vaksin bisa dimodifikasi agar dapat melawan virus dengan lebih efektif.
WHO juga mengimbau bahwa penghentian penyebaran virus dari sumbernya adalah cara terbaik dalam memperlambat siklus penyebaran virus varian Delta ini. Oleh karena itu, masyarakat tetap harus mematuhi prokes (protocol Kesehatan), dengan memakai masker, penerapan social distancing, mencuci tangan, menghindari kerumunan hingga vaksinasi. Cara ini menjadi praktek terbaik dalam memperlambat mutase dan mengurangi penularan.
Varain Delta Telah Menginfeksi Hingga Lebih dari 80 Negara di Dunia
WHO menjelaskan jika varian Delta sudah terdeteksi hingga di 80 lebih negara dan semakin terus bermutasi. Pasalnya varian ini menjadi lebih gampang menginfeksi usia anak-anak. Hal ini telah dilaporkan oleh pihak Badan Kesehatan Masyarakat Inggris yang menyatakan adanya peningkatan terhadap kasus Covid-19 di kalangan anak-anak.
Lebih parahnya lagi, Pemerintah India sudah mengonfirmasi munculnya mutase varian Delta, yakni Delta Plus. Bahkan varian tersebut berkontribusi besar dalam gelombang kedua pandemi Covid-19 yang berkembang di negara tersebut.
India sendiri masih terus mempelajari varian Delta lebih lanjut. Seiring dengan hal tersebut, jumlah kasus virus Covid-19 telah mengalami penurunan. Dari bulan Mei lalu yang terdeteksi ada 400 ribu kasus, kini hanya 60 ribu kasus yang dilaporkan.
Varian Delta di Negara Inggris
Tak hanya di India, kini varian Delta pun sudah mendominasi negara Inggris. Varian Delta virus Covid-19 telah menjadi penyebab dari sebagian besar kasus infeksi baru yang berlangsung di Inggris. Bahkan lonjakan kasus varian Delta ini didominasi olah kalangan yang tidak mendapatkan vaksinasi dan anak-anak muda.
Bahkan rencana pelonggaran pembatasan wabah Covid-19 di Inggris sendiri harus ditunda. Pemerintah Inggris juga berharap dengan adanya progam vaksinasi bisa menghentikan penyebaran virus varian Delta.
Mengenal Varian Delta Plus
Varian Delta Plus adalah hasil mutasi dari K417N. Varian ini adalah hasil mutasi dari protein spike penyebab virus yang masuk lalu menginfeksi sel-sel tubuh manusia.
Bani Jolly, ilmuwan spesialis yang bergelut di bidang sekuensing genom, mengungkapkan bahwa sejumlah kecil dari sekuens virus varian Delta dengan mutase lonjakan kasus K417N bisa dijumpai di Global Initiative on Sharing All Influenza Data atau GISAID. Pasalnya sekuens tersebut sudah diidentifikasi pada genom di 10 negara.
Tak hanya itu, seorang ahli imunologi dari India, yakni Vineeta Bal, mengungkapkan jika retensi virus varian Delta Plus ini pada pengobatan antibodi sendiri tidak menentukan jenis ini mempunyai tingkat penularan lebih tinggi.
Cegah Penularan Covid dengan Menjaga Kebersihan Pakaian
Dengan semakin massifnya penyebaran virus Covid-19 varian Delta yang memakan banyak korban, tentu membuat kita lebih waspada. Untuk membantu Anda menjaga kebersihan pakaian agar tetap higienis, kini Anda bisa meminta bantuan jasa laundry IZILOH. Percayakan proses pencucian higienis berteknologi canggih tanpa repot mencuci sendiri dan tak perlu khawatir harus keluar rumah.
Karena IZILOH adalah aplikasi laundry on demand yang bisa membantu para penggunanya untuk memesan jasa laundry secara online. Partner jasa laundry IZILOH siap membantu menjemput pakaian kotor Anda dan mengantarkannya Kembali saat pakaian sudah benar-benar bersih. Pakai IZILOH untuk proses pencucian lebih bersih, mencegah virus dan bakteri menempel di pakaian, tentu saja dengan pemesanan online tanpa perlu keluar rumah!