7 Tips Memilih Laundry Kiloan yang Tepat
July 23, 2021Pentingnya Laundry Dalam Pengurangan Penularan Covid-19
July 27, 2021Tahukah kamu? Jika Virus Covid-19 kini telah bermutasi menjadi varian baru Covid-19 bernama varian Delta. Varian terbaru ini menjadi perhatian dunia karena bisa menginfeksi pasien dengan lebih cepat loh. WHO juga telah mengumumkan jika virus ini sudah menginfeksi hingga ke 80 negara.
Varian Delta 50% lebih cepat penularannya jika dibandingkan varian sebelumnya. Menurut para ilmuwan di India yang mendapati kasus varian Delta Covid 19 pertama kali. Virus ini bisa menurunkan tingkat efektivitas maupun tingkat sosial masyarakat, terapi hingga diagnosis. Varian ini mungkin juga menjadi perhatianmu karena cukup mengancam kesehatan.
Apa Itu Covid-19 Varian Delta?
Varian Delta Covid-19 merupakan sejenis penyakit Covid-19 akibat mutasi virus Corona. Virus baru ini pertama kali muncul di India pada bulan Desember 2020 lalu. Bahkan varian Delta ini juga sudah masuk ke Indonesia. Dan sekarang sudah menjadi momok yang menakutkan. Telah banyak korban jiwa yang terpapar akibat virus varian baru ini.
Varian Delta sudah bermutasi dan sudah muncul varian baru yaitu Delta Plus atau AY.1. Cukup mengejutkan ya karena virus ini dijumpai di enam genome negara India. Bahkan mutasinya tampak lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Mengenal Gejala Covid-19 Varian Delta
Seperti yang sering kamu lihat di berita jika gejalanya seperti flu berat. Ada juga yang seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala dan pilek. Secara umum mereka juga akan mengalami batuk serta hilangnya penciuman. Wah.. cukup mengerikan juga ya.
Menurut Tim Spector selaku Profesor Epidemiologi Genetik King’s College London, Covid-19 varian Delta memiliki gejala yang berbeda loh dari sebelumnya. Sebagian besar adalah gejala flu berat atau parah.
Namun, gejalanya juga berbeda loh untuk setiap orang. Bisa dibilang gejala ringan sampai berat. Beberapa pasien yang sudah positif pun tak merasakan gejala apapun. Setelah 3-4 hari baru mereka merasakan keluhan yang cukup parah.
Selain merasakan gejala flu berat, kamu juga akan merasakan kelelahan, sesak nafas, batuk, gangguan pencernaan, nyeri otot dna anosmia. Gejala pasti dari varian Delta ini masih diteliti hingga saat ini. Untuk melakukan diagnosis awal Covid-19 masih tetap dibutuhkan pemeriksaan secara fisik sekaligus penunjang dari tim medis, termasuk untuk tes PCR.
Tingkat Resiko Penularan Varian Delta Covid-19
Virus corona atau Sars-Cov-2 yang menimbulkan infeksi virus Covid-19 varian Delta ini disebut-sebut lebih cepat dan mudah menular dibandingkan jenis virus Corona yang lainnya. Sejauh ini riset menyebutkan jika varian Delta ini mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi bahkan 50% lebih tinggi dibandingkan varian Alpha.
Sementara alasan penularan yang cepat pada varian virus Corona ini masih belum banyak diketahui. Inilah yang membuat para peneliti masih tetap mengkajinya.
Ada satu teori yang menyebutkan jika protein yang ada di permukaan virus varian Delta ini lebih berbaur dan menyatu bersama sel manusia. Oleh karena itu, membuat virus lebih mampu mengalahkan imunitas tubuh serta dapat menginfeksi manusia.
Tak hanya itu saja, virus varian Delta ini juga diketahui mampu berkembang biak atau bereplikasi lebih cepat.
Apakah Varian Delta Bisa Ditangani Melalui Vaksinasi?
WHO menyatakan bahwa vaksin bisa memberikan banyak perlindungan. Vaksin bisa menimbulkan respons daya tahan tubuh yang melibatkan sel-sel dan antibodi. Termasuk perlindungan terhadap virus varian Delta.
Pada beberapa penelitian menunjukkan jika sudah menerima dua dosis vaksin, yakni vaksin Pfizer dan vaksin Astrazeneca, mempunyai antibodi atau ketahanan tubuh yang cukup mampu melawan varian Delta.
Selain itu, pihak WHO juga menyebutkan, bahwa mutasi atau perubahan pada virus semestinya tak berdampak terhadap efektivitas vaksin. Namun jika berdampak nantinya, maka vaksin bisa dimodifikasi agar dapat melawan virus dengan lebih efektif.
WHO juga menghimbau bahwa penghentian penyebaran virus dari sumbernya adalah cara terbaik dalam memperlambat siklus penyebaran virus varian Delta ini. Oleh karena itu, masyarakat tetap harus mematuhi proyek (protocol Kesehatan), dengan memakai masker, penerapan social distancing, mencuci tangan, menghindari kerumunan hingga vaksinasi. Cara ini menjadi praktek terbaik dalam memperlambat mutase dan mengurangi penularan.
Varian Delta Telah Menginfeksi Hingga Lebih dari 80 Negara di Dunia
WHO menjelaskan jika varian Delta sudah terdeteksi hingga di 80 lebih negara dan semakin terus bermutasi. Pasalnya varian ini menjadi lebih gampang menginfeksi usia anak-anak. Hal ini telah dilaporkan oleh pihak Badan Kesehatan Masyarakat Inggris yang menyatakan adanya peningkatan terhadap kasus Covid-19 di kalangan anak-anak.
Lebih parahnya lagi, Pemerintah India sudah mengkonfirmasi munculnya mutasi varian Delta, yakni Delta Plus. Bahkan varian tersebut berkontribusi besar dalam gelombang kedua pandemi Covid-19 yang berkembang di negara tersebut.
India sendiri masih terus mempelajari varian Delta lebih lanjut. Seiring dengan hal tersebut, jumlah kasus virus Covid-19 telah mengalami penurunan. Dari bulan Mei lalu yang terdeteksi ada 400 ribu kasus, kini hanya 60 ribu kasus yang dilaporkan.
Varian Delta di Negara Inggris
Tak hanya di India, kini varian Delta pun sudah mendominasi negara Inggris. Varian Delta virus Covid-19 telah menjadi penyebab dari sebagian besar kasus infeksi baru yang berlangsung di Inggris. Bahkan lonjakan kasus varian Delta ini didominasi oleh kalangan yang tak mendapatkan vaksinasi dan anak-anak muda.
Bahkan rencana pelonggaran pembatasan wabah Covid-19 di Inggris sendiri harus ditunda. Pemerintah Inggris juga berharap dengan adanya program vaksinasi bisa menghentikan penyebaran virus varian Delta.
Mengenal Varian Delta Plus
Varian Delta Plus adalah hasil mutasi dari K417N. Varian ini adalah hasil mutasi dari protein spike penyebab virus yang masuk lalu menginfeksi sel-sel tubuh manusia.
Bani Jolly, ilmuwan spesialis yang bergelut di bidang sekuensing genom, mengungkapkan bahwa sejumlah kecil dari sekuens virus varian Delta dengan mutase lonjakan kasus K417N bisa dijumpai di Global Initiative on Sharing All Influenza Data atau GISAID. Pasalnya sekuens tersebut sudah diidentifikasi pada genom di 10 negara.
Tak hanya itu, seorang ahli imunologi dari India, yakni Vineeta Bal, mengungkapkan jika retensi virus varian Delta Plus ini pada pengobatan antibodi sendiri tak menentukan jenis ini mempunyai tingkat penularan lebih tinggi.
Cegah Penularan Covid dengan Menjaga Kebersihan Pakaian
Dengan semakin masifnya penyebaran virus Covid-19 varian Delta yang memakan banyak korban, tentu membuat kita lebih waspada. Untuk membantu kamu menjaga kebersihan pakaian agar tetap higienis, kini kamu bisa menggunakan aplikasi IZILOH. Percayakan proses pencucian higienis berteknologi canggih tanpa repot mencuci sendiri dan tak perlu khawatir harus keluar rumah.
Karena IZILOH adalah aplikasi laundry on demand yang bisa membantu para penggunanya untuk memesan jasa laundry secara online. Partner jasa laundry IZILOH siap membantu menjemput pakaian kotor kamu dan mengantarkannya Kembali saat pakaian sudah benar-benar bersih. Pakai IZILOH untuk memilih laundry dengan proses pencucian lebih bersih, mencegah virus dan bakteri menempel di pakaian, tentu saja dengan pemesanan online tanpa perlu keluar rumah!