
Beware ! 5 Kebiasaan Buruk Bikin Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya
March 31, 2022
Rekomendasi 5 Pakaian Wanita Modis Tahun 2022
April 2, 2022Pertamina resmi menaikan harga minyak (BBM) jenis Pertamax hari ini, tepatnya tanggal 1 April 2022. Kenaikan harga Pertamax yang Rp. 12.500 perliter dari harga Rp. 9.000 perliter dan ini berlaku di provinsi seperti Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Lalu untuk 24 provinsi lainnya untuk sementara waktu tidak diperlakukan kenaikan BBM. Penyesuaian kenaikan harga ini sudah diperkirakan secara matang dan lebih selektif, kemudian untuk kenaikan harga ini hanya berlaku untuk BBM non subsidi, yaitu Pertamax.
Dalam kondisi seperti ini, Pertamina akan selalu berupaya untuk tetap menjaga komitmen untuk persediaan BBM kepada seluruh masyarakat hingga di pelosok negeri. Dilansir dari ekonomi.bisnis.com, “Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” jelas Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Kamis (31/1/2022) malam.
Dengan adanya harga pertamax ini, pertamina berharap pada masyarakat untuk tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas. Irto Ginting berharap agar masyarakat lebih bisa berhemat lagi dan menggunakan bahan bakar sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Wow ! Ini 4 Dia Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal
Kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor krisis geopolitik khususnya di Eropa Timur yang terus berkembang sampai saat ini. Pemerintah Indonesia juga memandang kenaikan harga minyak ini akibat perang antara Ukraina dan Rusia yang menjadi faktor utama. Selain itu juga faktor lain, yaitu berkurangnya pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan ke Uni Eropa karena kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium.
Dilansir dari, suarasurabaya.net, Situasi itu lantas mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022, tercatat 114,55 dolar AS per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021, yang hanya sebesar 73,36 dolar AS per barel.